Minggu, 14 September 2014

hari yang melelahkan


Jambi,23:00 14/09/2014
Alhamdulillah segala puji bagi alloh yang telah melimpahkan rohmat dan taufiqnya...
Akhirnya test masuk kuliah telah terlewati di laksanakan pada hari selasa kemaren karena kami belum punya kelas sendiri jadi kami mengerjakan test di ruang kelas SMP (mahasiswa miskin)  dan hasilnya sih aku belum tahu denger denger si lumayan J ( aseeeek ) kecuali bahasa inggris yang memang kata dosenya rata rata dapet 4 L (sedih deeeeeh) tapi gak papa lah namanya juga lagi belajar kalau sudah mahir sih sudah bukan siswa lagi tapi guru/dosen ( kecuali orang inggris balita pun uadah lancar ) dan ini pendapatku pada soal soal test tersebut:
Bahasa indonesia: untung saja aku bisa bahasa indo.
Bahasa arab: dosenya siapa sih kok soalnya dhomir semua????
Ilmu umum: aku bingung sama soal ini di SMP dan SMA gak ada.
Bahasa ingris: suer aku Cuma baca soal 1-10 dari 20 soal hehehehe.
PAI: anak pondok kok di kasih soal itu ( kecilllllllllllllll heheheh ) J bukanya smbg tp memang gitu gitu aja soalnya dari SMP dan SMA.
Banyak sekali kenangan yang aku dapat di sini dari mulai gedung untuk kelas saja kami harus menyiapkan dan membersihkannya dulu karena memang gedungnya belum ada jadinya kami (teman sekelas dan Cuma yang laki laki) harus menyulap gudang menjadi ruang kuliah yang nyaman untuk belajar (andai saja aku ini harrypoter) . Dan mas arif bilang kuliahnya akan di mulai hari sabtu jam 14:00 kami hanya punya waktu 3 hari untuk merenofasi ruangan, hari rabu kami mulai mengeluarkan semua isi gudang dan membuang apapun yang di rasa sudah tidak di perlukan lagi di lanjutkan dengan mengepel lantai hari kamisnya kami lanjutkan dengan mengecat tembok yang memang keadaanya sangat memprihatinkan penuh dengan coretan coretan aneh karena ruangan itu bakas ruangan anak SMP yang masih hobi coret coret tembok kayak anak TK alhasil kami harus mengulang pengecatan 2x supaya coretan aneh aneh itu gak tampak meskipun hasilnya kurang memuaskan karena catnya berwarna kuning padahal coret coret itu berwarna hitam (kenapa catnya gak warna hitam sih pasti coretanya akan hilang).
Hari jum’atnya kami gak ngerjain apa apa aku sms temen katanya ruangan di gembok dan yang bawa kuncinya lagi pergi terpaksa deh kami lanjutkan hari sabtu padahal kami harus memasang 2 kipas angin 1 dispenser (tulisanya gitu gak sih aku gak yakin) dan 1 proyektor, sabtu pagi pun kami mulai menempatkan mereka dan kami para calon mahasiswa gak ada yang ngerti dengan yang namanya listrik (kacau deh) tapi akhirnya ada pak Gun (guru SMA) dan 3 muridnya yang membantu instalasi listriknya
 (الممد لله) sementara mereka mengotak atik penyangga proyektor karena proyektor akan di pasangdi langi langit ruangan, Pak Abi yang merupakan calon mahasiswa + dosen di sini (jangan tanya kenapa) memasang kipas angin di mulai dengan mengebor tembok baru selesai satu lobang eee dia ditelfon orang dan terpaksa harus pergi  dan aku yang meneruskanya satu lobang lagi baru 5 menit aku pegang tu bor dan lobangnya masih  kurang dalam eee listriknya malah padam (dasar PLN, TDL naik terus tp kualitas gitu gitu aja) untungnya di sini ada diesel dan aku terusin ngebornya pake listrik diesel rupanya cobaan masih terus ada si diesel ternyata sering mogok entah dieselnya yang udah berumur atau apa aku juga gak ngerti dan yang terahir yang membuat proses peneboran berhenti permanen adalah waktu si bor tiba tiba mengeluarkan berasap dan dan tercium bau gosong seperti karet di bakar (nasib nasib si bor is isdead) paahal udah setengah 12 dan semua belum terpasang di tambah lagi hawa jambi yang teramat panas ini hadeeeeeeeeeeh pusing juga ternyata, si kipas yang rencananya di pasang di tembok akhirnya dia di pasang di kayu fentilasi (kenapa gak dari kemaren sih kan lebih mudah tinggal pasang paku aja)
Kalau masang dispenser sih tinggal di letakin aja udah jadi yang paling susah itu pasang proyektornya yang harus menggantung di langit langit ruangan, dan kami telah menghabiska waktu kurang lebih 2 jam hanya untuk menempatkan si proyektotr ke penopang karena memang sedikit rumit dan gak ada buku panduan (ato memang kami yang kurang pinter) sementra pak Gun dan 3 muridnya memasang kabel di atas langit2 kami memasang penopang ke langit2  dan aku kebagian memasang pakunya (gak salah ??? aku yang pendek ini??) menurut prediksiku “mereka yang lebih tinggi takut resiko bila proyektor jatuh gara2 pakunya kurang kuat” akhirnya dengan bantuan dua meja aku pun bisa meski masih jinjit juga hhhh, dan akhirnya juga pak Gun membantu pasang pakunya meski aku iri karena dia Cuma pake meja dan kursi (betapa pendeknya aku ini L).Selesai di situ aku pamit pulang mandi (soale kapanasan) dan solat dulu karena udah jam 13:00, jam 14:00 aku kembali ke kelas dan semua udah beres (akhirnya),
Kami pun duduk rapi di situ nunggu para dosen datang, satu jam kemudian (1 jam = 1 minggu buat orang yang menunggu) pak Iwan (dosen kami) bersama 2 orang laki laki yang satu masih muda dan yang satu lagi udah setengah baya yang  belum kami kenal akhirnya datang, pak Iwan mulai memperkenalkan mereka dan 1 per 1 telah memperkenalkan diri, yang pertama: bapak yang sudah setengah baya berumur kira2 70th namanya adalah pak Muhsyar (kalau dak salah denger) selama beliau memperkenalkan diri dan memberi arahan aku hanya bisa mencerna kira kira 70%  kerena sedikitpun beliau tidak memakai bahasa indo tapi bahsa arab (kenapa telmi sih ni otak L).
Yang kedua: mas/bapak yang lumayan masih muda berumur kira2 30-40th namnya pak Farid (sebenarnya ada nama depannya tp aku lupa) sama dengan pak muhsyar beliau juga sama sekali gak pake bahasa indo tapi bahasa arab, lumayan aku bisa mencerna 90% lah karena bicaranya lebih pelan dan santai tidak seperti pak muhsyar yang cepat dan sambil jalan kesana kemari.
Mendengar beliau beliau yang sangat fasih berbahasa arab aku jadi semangat untuk bisa bahas aarab, semoga berhasil amiiiiiin. n see you next week.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar